Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

5 Basa-Basi Standart Orang Kalo Gak Sengaja KetemuDalam kehidupan bermasyarakat, seringkali kamu tidak bisa menghindari yang namanya bertemu dengan orang yang kamu kenal. Kalo orangnya kamu kenal dengan baik sih gak masalah, tapi yang jadi problem adalah kalo kamu bertemu dengan orang yang kamu kenal, tapi kenalnya gantung gitu. Antara dia adalah temennya temen kamu atau mungkin dia temen di tempat kerja yang kamu cuma kenal gitu-gitu doang. Nah, situasi bertemu dengan orang yang kenal gantung inilah yang kemudian membawa kamua atau mereka untuk berbasa-basi standart. Berikut adalah basa-basi standart orang: “Eh, Sama Siapa Lo?” Ini adalah salah satu basa-basi paling standart yang sering diutarakan orang. Basa-basi ini seolah mengisyaratkan kalo orang itu harus pergi sama orang lain dan gak mungkin sendirian. Padahal kenapa harus sama orang lain ya? Kalo dia emang penyendiri gimana? Kalo dia baru putus terus sensi gimana? Kenapa pertanyaan pertamanya selalu sama siapa, bukannya apa kabar? “Eh, Ngapain Lo?” Menurut MBDC, basa-basi model ini konyol di segala level. Katakanlah kamu ketemu temen kamu di supermarket terus kamu nanya ke temen kamu, “Eh ngapain lo?” Kamu pikir dia lagi ngapain? Berburu singa gitu? Ya belanja lah! Atau katakanlah kamu berbasa-basi begini di setting yang berbeda. Katakanlah di sebuah acara yang sangat hip gitu. Ya menurut kamu dia ngapain di situ? Kamu sendiri ngapain di situ? Emang gak boleh dia ada di situ? “Eh…Si [Masukkan Nama Teman] Mana?” Ini biasa terjadi kalo kalian kenalnya gara-gara kalian berteman dengan satu orang yang sama. Dengan kata lain, dia adalah temannya teman kamu. Basa-basi ini dilakukan karena saat ketemu kalian baru sadar bahwa satu-satunya hal yang kalian sama-sama tahu adalah mutual friend kalian itu. Jadi yah…yang bisa ditanyain cuma si temen kalian itu. Sebenernya agak konyol juga ya. Emang kamu bakalan selalu tahu temen kamu itu ada dimana? “Wey Apa Kabar? Kemarennya Gue Ketemu Si [Masukkan Nama Teman]“ Ini juga basa-basi yang digunakan apabila kamu bertemu temannya teman kamu. Ini cukup konyol karena sebenernya gak ada yang nanya juga gitu. Biasanya basa-basi model ini digunakan oleh orang-orang yang cukup aktif dan suka ngomong, jadi dia lebih inisiatif cerita dulu gitu, walaupun sebenernya kamu gak terlalu peduli juga. “Lho? Ke Sini Juga?” “Oh nggak, sebenernya gue lagi di tempat lain” Ya iyalah ke sini juga, menurutlo gue lagi dimana?! Yang namanya basa-basi memang terkadang suka konyol. Tapi yah, namanya juga orang Indonesia. Kalo gak basa-basi rasanya kurang sreg gitu. Ada basa-basi lain yang kelewatan? Silakan dishare. Sumber: http://malesbanget.com/2012/01/5-basa-basi-standart-orang-kalo-gak-sengaja-ketemu/#ixzz2Off6EHcm Copyright Malesbanget.com 2011 Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

Gambar
Dalam kehidupan bermasyarakat, seringkali kamu tidak bisa menghindari yang namanya bertemu dengan orang yang kamu kenal. Kalo orangnya kamu kenal dengan baik sih gak masalah, tapi yang jadi problem adalah kalo kamu bertemu dengan orang yang kamu kenal, tapi kenalnya gantung gitu. Antara dia adalah temennya temen kamu atau mungkin dia temen di tempat kerja yang kamu cuma kenal gitu-gitu doang. Nah, situasi bertemu dengan orang yang kenal gantung inilah yang kemudian membawa kamua atau mereka untuk berbasa-basi standart. Berikut adalah basa-basi standart orang: “Eh, Sama Siapa Lo?” Ini adalah salah satu basa-basi paling standart yang sering diutarakan orang. Basa-basi ini seolah mengisyaratkan kalo orang itu harus pergi sama orang lain dan gak mungkin sendirian. Padahal kenapa harus sama orang lain ya? Kalo dia emang penyendiri gimana? Kalo dia baru putus terus sensi gimana? Kenapa pertanyaan pertamanya selalu sama siapa, bukannya apa kabar? “Eh, Ngapain Lo?” Menurut MBDC...

INGIN KEMBALI

Pernah ku coba untuk mengerti Tapi tak pernah ada tanda di hati Sampai kau pamit hari itu Dan bila kini kau telah pergi Ada yang hilang dari diriku Dan bila harus kau tetap di sana Tolong ingat aku Pernah ku minta untuk bertemu Dan ingin tanya masihkah ada waktu Biar ku coba sekali lagi Dan bila mungkin kau kembali Ada harapan menanti kita Tapi bila harus kau tetap di sana Mungkin kau perlu tahu Beratnya beban kehilangan dirimu Terluka dan kecewa Dan bila kini kau telah pergi Ada yang hilang dari diriku Dan bila harus kau tetap di sana Ku ingin kembali Dan bila mungkin kau kembali Ada harapan menanti kita Tapi bila harus kau tetap di sana Pernah ku coba untuk mengerti     http://www.bursalagu.com/download-mp3/NHNoYXJlZC5jb20.-aXlFclZUNEEvamFtcnVkXy1faW5naW5fa2VtYmFsaQ..-jamrud_,_ingin_kembali.html  

Syair Perang Panjang

Gambar
Konstruksi dialektisis analisa raincorp Intelengensi mutakhir legenda fakta konspirasi terkorup Pion fitnah mulai hitamkan aktor Monopoli pers kelabui makna subjektif teror Spionase dan sabotase Setiap barikade konsumtif morse Ide terbidak Pentagon samarkan kode Vietnam hingga Afganistan, Kuningan, Baghdad dan Palestina Marriot, Bali, Sudan hingga Chechnya Warisan peluru dari misteri nyawa John F Kennedy Konspirasi sepanjang masa Neraka arogansi adi daya tunggal hendak berkuasa Demokrasi dunia para pelacur Lucifer Proyek order tender pembantaian wajib merger Deklarasi Balford dan penghianatan terbarter Kultur sesat di pusat Zoroaster Eksklusifitas infiltrasi teritorial Freemansonry Parsial rasialis di setiap kontribusi genosida Teokrasi di sumbu teritori tanpa batas Hiforgensi ras dan kesenjangan kelas Liberalis pasar modal clubelisasi terbebas Membakar batas monopoli ekonomi kelas atas Syair perang panjang batas misteri lanj...

Surat Untuk Ibu

Gambar
Sudahkah kau mau mengerti, [???], tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang. Kutak pernah bermaksud menyakitimu. Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan. Nurani yang memanggil jiwaku… Dimana aku bersandung tentang dukamu. Inilah laguku untukmu ibu. Sekedar pengharapanku agar kau tahu. Setulus kewajibanku sebagai seorang anak. Membingkai kenangan kita. Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu. Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu. Diujung pintu rumah ku berlalu. Menahan pilu tentang kehilangan dirimu. Tapi jalan hidup adalah nuansa. Nuansa yang ingin kujawab dengan kebenaran yang sempurna. Ber-antah logika yang harus kuterima, logika dari fakta konsekuensi ujung hati yang ingin bicara, tentang fakta, tentang realita yang kutemukan bersama cinta empunya surga. Basah kasih sayang dari keharuman Madinah, disetiap pertarungan sisi hati yang ingin menyapa hidayah. Hidayah dari sebuah permata. Yang membakar ...